Selasa, 1 November 2011

contoh keberhasilan berwirausaha



GUBERNUR NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi, MA., mengatakan, dibutuhkan tokoh-tokoh pengusaha sebagai contoh kisah keberhasilan berwirausaha bagi calon pengusaha baru di NTB. Menurut Gubernur, kurangnya penggalan cerita sukses pengusaha lokal mempengaruhi inspirasi sekaligus apresiasi menjadi pengusaha baru di kalangan generasi muda.

“Kita di daerah apresiasi menjadi wira usaha baru masih kurang, dikarenakan kisah-kisah keberhasilan pengusaha yang perlu dicontoh, pengusaha yang gigih belum banyak,” kata Gubernur saat menerima kunjungan silaturahmi jajaran pengurus Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) NTB, di ruang kerjanya Senin (31/10).
Jajaran pengurus Hipmi yang hadir dalam silaturahmi tersebut antara lain, Ketua Umum Hipmi NTB, H. Yadi Usman Paradiso, Sekretaris Umum Hipmi NTB, H. Nasrin Muhtar, Bendahara Hipmi, M. Harahah, Ketua Hipmi Lobar, L. Azril Sopandi, serta beberapa Ketua Bidang, seperti Zainul Aidi, Agus, dan Iswadi.  Di hadapan Hipmi, Gubernur menyatakan akan memberikan support dan dorongan kerja guna bersama-sama mewujudkan tumbuhnya wira usaha baru, serta menghidupkan ekonomi masyarakat.
Diinginkan Gubernur, agar para pelaku usaha Hipmi maupun asosiasi lainnya berperan sebagai duta investasi dalam mempromosikan potensi daerah. NTB di ketahui banyak memiliki potensi investasi, namun belum banyak dikenal oleh pengusaha luar daerah maupun luar negeri.
‘’Selain besarnya peluang investasi, Hipmi kita minta menyampaikan citra positif NTB. Dimanapun positif dan negatif keadaan daerah menjadi pertanyaan calon investor, dan ini akan menjadi persaingan dengan daerah lain. Apa saja kebijakan kabupaten ataupun provinsi yang belum optimal mendukung wirausaha agar disampaikan saja sebagai koreksi untuk kita.’’
“Harapan kepada anda-anda semua, cari program yang bagus, supaya generasi muda kita tidak alergi dengan berwirausaha.  Karena masih ada, meskipun sedikit, di beberapa kelompok ada cara pandang untuk menjadi kaya identik dengan nilai-nilai yang tidak baik. Satu kondisi dihadapkan antara pengusaha dan rakyat. Misalnya, menjadi miskin itu baik, sedangkan pengusaha tidak. Inilah yang kita sama-sama ubah,’’ sambungnya.
Ia juga mengingatkan, beberapa kasus dalam kurun waktu 3 tahun terakhir sebagian orang masih menempatkan isu tersebut untuk mengukur kondusivitas daerah. Untuk itulah, ia mengajak jajaran Hipmi NTB untuk menjaga citra positif, termasuk citra kondisi daerah dengan kondisi infrastruktur yang sudah semakin baik.
‘’Daerah akan maju apabila makin banyak pengusahanya. Usaha-usaha riil itu akan membuka lapangan kerja,’’ demikian Gubernur. (joe)

0 ulasan:

Catat Ulasan